Friday, May 17, 2013

Demam berbasiskan data



Demam merupakan penyebab nomor 3 untuk kunjungan pasien ke unit gawat darurat (UGD) dan selalu berada pada peringkat 20 besar untuk penyebab kunjungan pasien ke klinik rawat jalan. Diferensial diagnosis dari demam sangat luas, hal ini dikarenakan oleh banyaknya faktor yang dapat meningkatkan set-point, namun secara umum demam dapat dibagi menjadi 4 jenis, demam infeksi, demam keganasan, demam penyakit inflamatorik dan demam lainnya.

Kebanyakan dari penyakit demam akut dapat didiagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium, lebih daripada itu banyak demam yang sembuh dengan sendirinya. Sayangnya data prevalensi demam sangat terbatas, namun beberapa penelitian telah berusaha untuk mendata penyebab demam pada populasi-populasi tertentu, diantaranya demam pada pasien rawat inap dan pasien dengan Fever of Unknown Origin (FUO). 

Penyebab demam berbeda berdasarkan berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor lokasi pasien. Pada pasien-pasien yang dirawat inap, sebagian besar demam disebabkan oleh karena faktor infeksi 84%, dengan perincian 51% disebabkan oleh infeksi komunitas, 10% infeksi nosokomial dan 23% dicurigai infeksi. Pada pasien-pasien dengan FUO, sebagian besar pasien tidak dapat diketemukan penyebabnya (30%), namun untuk penyebab-penyebab yang diketahui, infeksi tetap menduduki peringkat pertama (24,5%). Penyakit-penyakit inflamatorik seperti Rheumatoid Arthritis, Gout dan Giant Cell Arteritis menyebabkan 23,5% demam pada FUO, diikuti dengan penyakit keganasan sebanyak 14,5%.

Demam infeksi

Demam infeksi dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, diantaranya bakteri, virus, parasit, jamur dan rickettsia. Prevalensi demam oleh karena infeksi sangat beragam, dan ditentukan terutama oleh karakteristik regional dan musim. Hampir 69% dari pasien rawat inap menderita demam dengan etiologi infeksi, termasuk infeksi paru-paru dan pleura, traktus urinarius, sistemik serta infeksi kulit. Pada pasien-pasien dengan infeksi nosokomial, bakteri merupakan penyebab tersering (51%), dan seringkali diasosiasikan dengan pneumonia, sepsis terkait kateter, diare Klostridial, infeksi luka dan infeksi traktus urinarius.

Pada pasien-pasien dengan FUO, penyebab tersering adalah tuberkulosis dan abses intrabdominalis. Pasien-pasien dengan riwayat bepergian ke luar daerah ataupun ke lua negeri dapat menderita infeksi bakterial, fungal, viral dan parasit yang khas untuk daerah tersebut. Malaria dan infeksi saluran napas merupakan infeksi yang paling sering terdapat, walaupun sekitar 25% diantaranya asimptomatik.

Demam penyakit keganasan

Demam dapat timbul hampir pada semua penyakit keganasan sebagai gejala paraneoplastik. Keganasan yang paling sering diasosiasikan dengan demam lama adalah limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, sebanyak kurang lebih 10-11% dari pasien dengan penyakit Hodgkin akan menderita demam dan atau keringat malam. Demam khas yng disebut dengan demam Pel-Ebstein, yaitu demam relaps selama beberapa jam sampai hari dan diikuti dengan periode bebas demam beberapa hari, timbul padakurang lebih 16% kasus penyakit Hodgkin. Keganasan lain seperti karsinoma hepatoselular dan kanker renalis menyebabkan sekitar 20-33% penderitanya mengalami demam. Kanker pankreas juga dapat menyebabkan demam, namun tidak ada data mengenai demam keganasan ini.

Penyakit inflamatorik

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) juga sering menyebabkan demam, kurang lebih 36% pasien SLE datang dengan keluhan demam, dan demam akan timbul pada kurang lebih 52% pasien LES seiring dengan evolusi penyakit tersebut. Giant Cell Arteritis, suatu peradangan pembuluh darah arteri, diketahui menyebabkan demam pada kurang lebih 42% penderitanya. Prevalensi yang sama juga terdapat pada pasien dengan Inflammatory Bowel Disease atau IBD, walaupun pada IBD demam cenderung untuk timbul belakangan. Gout, penyakit metabolisme asam urat yang ditandai dengan peradangan sendi MTP-1, diketahui menyebabkan demam pada 15-43% penderitanya terutama pada saat serangan akut. Rheumatoid arthritis juga menyebabkan demam pada 25% pasien yang datang dengan arthritis poli-artikular. Beberapa penyakit inflamatorik lainnya yang diketahui menyebabkan demam namun tidak memiliki data prevalensi adalah Demam Rheuma, Granulomatosis Wagener dan Poliarteritis Nodosa.

Demam lainnya

Penyebab demam lainnya dapat berupa penyakit-penyakit dengan dasar organik seperti pada Embolisme Pulmonal (14% pasien), Sarcoidosis, Insufisiensi Adrenal, Hipertiroidisme, Pancreatitis, dapat pula disebabkan oleh obat-obatan (5-10% pasien), bahkan dapat disebabkan oleh demam factitious. Demam factitiousadalah demam hasil manipulasi pasien, dapat berupa manipulasi termometer, pencederaan diri yang menyebabkan infeksi dan juga dapat berupa demam obat.

Pendekatan klinis demam



No comments:

Post a Comment