Monday, November 28, 2011

Metformin, obat "ajaib" lama tapi baru

Metformin, sebuah obat lama yang "ditemukan" kembali, boleh jadi merupakan obat yang paling banyak diteliti saat ini. Beberapa tulisan bahkan menyebutnya sebagai obat yang misterius, mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah karena metformin bekerja di titik yang dianggap sebagai penyebab dari berbagai masalah penyakit kronik manusia, dalam hal ini adalah regulasi metabolisme sel.

Regulasi metabolisme sel dan gangguan-gangguan yang menyertainya, saat ini mulai dikenali sebagai penyebab utama dari beberapa penyakit utama yang menyerang manusia. Mulai dari kanker, diabetes, perlemakan hati, aterosklerosis bahkan sampai ke proses penuaan. Disregulasi metabolisme sel, yang disebabkan oleh overnutrisi dan hiperinsulinemia, menyebabkan terjadinya stres oksidatif intraselular dan pertumbuhan yang tidak terkendali. Kedua permasalahan ini menyebabkan terjadinya kerusakan DNA dan mitokondria sel, yang akan menyebabkan karsinogenesis dan kematian sel. Yang terjadi selanjutnya adalah kanker dan proses penuaan, tentunya kedua hal ini akan berujung kepada kematian yang lebih cepat.

Metformin, pada beberapa studi populasi telah menunjukkan bahwa pemakaian obat ini pada pasien diabetes mellitus tipe dua dapat mencegah terjadinya kanker. Studi metanalisis yang cukup besar menunjukkan bahwa pada pasien DMT2 yang menggunakan metformin memberikan angka penurunan kejadian kanker sampai 31% dibandingkan pasien yang tidak menggunakan metformin. Metformin pada beberapa studi hewan bahkan telah terbukti mampu bertindak untuk membunuh sel punca kanker dan juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk meningkatkan efektivitas membunuh sel kanker. Studi-studi terhadap manusia, terutama sel payudara yang mengkombinasikan metformin dengan regimen kemoterapi terkini saat ini sedang berjalan.

Pada pasien-pasien dengan aterosklerosis, atau kekakuan pembuluh darah oleh karena kolesterol, penggunaan metformin juga memberikan manfaat. Ateroskelrosis dan arteriosklerosis pada saat ini dianggap sebagai mekanisme penuaan sel oleh karena stress oksidatif dan penggunaan metformin telah terbukti mampu memperbaiki proses penuaan vaskular ini.

Terlebih daripada semua hal di atas, metformin pada saat ini dianggap sebagai salah satu obat potensial untuk menunda atau bahkan memperbaiki proses penuaan pada manusia. Studi-studi pada hewan menunjukkan bahwa metformin dapat memperpanjang hidup bahkan sampai dua kali lipat. Kemampuan metformin untuk menurunkan stress oksidatif intraselular diharapkan juga mampu mencegah kerusakan DNA dan memperlambat pemendekan telomer. Studi-studi populasi dan klinis pada manusia saat ini sedang berjalan.

Melihat kesemuanya di atas, walaupun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efek jangka panjang dan efek samping terapi metformin, nampaknya masuk akal untuk menyarankan pemberian metformin pada pasien-pasien yang masuk indikasi. Pada saat ini indikasi metformin termasuk sindrom metabolik, diabetes mellitus tipe dua dan perlemakan hati, untuk yang lainnya seperti anti penuaan, aterosklerosis dan anti kanker masih harus menanti penelitian lanjutan.

Semoga bermanfaat...

Beautiful youngsters are accidents of nature, but beautiful old people are a work of art...

No comments:

Post a Comment